Monday, March 28, 2011

Selaksa Robithoh Untuk Saudara2 ku


Sertakan Aku dalam Robithohmu
By : Tri Lego Indah F N


Sesungguhnya Engkau tahu
Bahwa hati ini telah berpadu
Berhimpun dalam naungan cintaMu.
Bertemu dalam keta’atan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan.
Kuatkanlah ikatannya
Kekalkanlah cintanya
Tunjukilah jalan-jalanNya
Terangilah dengan cahayaMu
yang tiada pernh padam
Ya Robbi bimbinglah kami

(Robithoh by : Izzatul Islam)

Lagu sekaligus do’a yang senantiasa kami panjatkan usai menutup majelis, membuat getaran-getaran halus mendesir di dada. Robithoh yang senantiasa terucap setiap pagi dan petang dalam bacaan al ma’tsurot. Do’a penutup amalan dzikir as Syahid Hasan Al Banna.

Do’a yang senantiasa ku rapalkan untuk setiap saudara dimanapun berada. Tak hanya terikat dalam persaudaraan sedarah. Namun, saudara seiman di belahan bumi manapun.

Hingga, selaksa robithoh selalu ku sampaikan kepada Robbul Izati. Untuk saudara dan keluarga mayaku. Penatubies. Keluarga yang terhimpun atas dasar cinta kami pada pena yang kami tarikan. Seperti yang di wahyukan Tuhan dalam kalamnya. Nun.. “dan demi pena yang kau tuliskan...”

Keluarga maya bernama Penatubies. Dan seorang ibu angkatku bernama Yully Riswati- seorang BMI asal Jember yang sudah kuanggap sebagai ibuku sendiri. Aku memanggilnya Mak Yul.

Belum pernah sekalipun kami berjumpa di dunia nyata. Namun hati kami telah terpaut satu dengan yang lain. Hingga gesekan-gesekan yang terjadi mengiringi persahabatan kami justru semakin mendewasakan kami.

Terlebih saat salah satu dari kami ada yang sakit. Hati kami begitu cepat terpaut.

“Inang Rin sedang sakit nang”

“Iya butet, inang barusan juga dapat kabar dari kawan inang Rin”

“Butet tadi habis telponan ama Inang Rin, tiba-tiba beliau diem, butet cemas nang Tri dengan Inang Rin”

“ Iya sayang, tadi inang Rin pingsan dua kali, sekarang sudah baikan. Kita do’akan ya sayang”

Begitulah kami beberapa hari yang lalu ketika mb Rurin sempat drop selama KKN. Aku dan Butet selalu memantau perkembangan kesehatan mb Rurin.

“ Lego, obatnya pait Lego. Obatnya ada 3 jenis, tapi ada 1 jenis obat, gedee banget;-/ , gak tau nama sakitnya apa, ngomongnya ama kakak tadi. Yang jelas Bapak dokter bilang minumnya yang hangat-hangat ya, gak boleh terlalu capek, jangan makan yang instan-instan seperti mie...”lha omongan gini mah dari kemarin diucap ama butet dan Lego. Gak kreatif amat sih tu dokter”.

Aku hanya bisa terkekeh membaca sms mb Rurin yang begitu manja. Aku senang karena dirinya kini mau berbagi cerita dengan kami. Keluarga maya yang belum pernah sekalipun berjumpa di dunia nyata.

Tak cuma manja, mb Rurin juga bagai tausyiah harian yang menjadi reminder bagi kami setiap saat. Nasihat-nasihat penyejuk jiwa selalu masuk ke inbox hape kami. Komunitas Cinta tarbiyah yang diasuhnya membuat kami terus merindu dengan kiriman pesan-pesan indahnya.

Mak Yul pun juga sangat akrab dengan kami. Keluarga Penatubies. Hingga saat kami mulai terasa ada jarak, mak Yul kembali menyatukan kami.

Mak Yul, juga kerap membagi kisah selama beliau bekerja di negeri beton. Kisah lara selama di sana, hingga kisah teman-teman sesama BMI yang tak seberuntung dirinya, membuat mak Yul berulangkali mengingatkan aku untuk bersyukur dengan keadaanku di sini.
Tak hanya diinbox facebook, mak Yul juga kerap kali menelponku. Jarak yang begitu jauh terbentang antara Hongkong-Lampung, juga tarif telepon yang tidak murah, kini bukan menjadi alasan untuk kami putus komunikasi.

“Gimana kabarnya gendhuk?, sehatkan nduk?”Begitu mak Yul selalu memulai sapaannya padaku, kemudian banyak bercerita panjang lebar kepadaku. Sesaat aku ikut tertawa. Kemudian aku terdiam. Dan perlahan air mataku tumpah, ketika mak Yul menceritakan lara setiap babak episode hidupnya. Aku semakin salut dengan segala ketegarannya menjalani hidup. Tempaan yang dahsyat membuat dirinya menjadi wanita tangguh seperti yang ku kenal kini.

Satu lagi keluarga Penatubies, yang ketenarannya sudah tak disangsikan lagi oleh para penulis. Sebutan sayang pun beragam disematkan padanya. Mulai aku menyebutnya titu(karena sama-sama berawalan Tri, jadi T2), ada yang memanggilnya bedari, peri ijo, peri mungil, mimin, miemieny, dll. Sosok supel yang sangat ramah. Aku bersyukur karena bisa berkenalan dengannya dan menjadi salah satu keluarga mayanya. Mieny Angel bidadari asal Jogja bernama asli Tri Darmini.

“Jreng jreng jreng, asa asa”

Begitu kerap kali dirimya memulai untuk ber-sms. Selalu membawa gitar entah di sms maupun di fesbuk.

Suatu kejutan ketika saat itu, 15 Maret 2011, mb Rin mengconference telpon ke kami berempat. Oh My God, aku begitu surprise dan bahagia. Karena akhirnya kami berempat bisa ngobrol bersama. Dan tentunya, pertama kali aku mendengar langsung suara mbak Mieny.

“Hayo, siapa yang mau nemenin aku ke Surabaya di Mega Launching Unsa?”. Olala, gadis Jogja asli dengan tutur jawanya yang kental. Menanyakan kesedian kami menghadiri Launching itu.
“Lah, kalau diongkosin ya aku mau banget ke sana titu, oalah lah Janu piye, sido ngongkosin aku ora?” ku balas dengan bahasa jawa yang juga tak kalah medok.

Hingga, mb Rin – si gadis Bima dan Butet- si gadis Medan, sesaat hanya bisa diam terbengong-bengong.

Riuh rendah, kami tertawa lepas. Canda tawa mengiringi setiap obrolan kami di ujung telepon.

Silsilah keluargapun telah kami buat. Menempatkan mb Mieny sebagai kakak pertama, mb Rurin kakak ke dua, aku adik pertama dan Butet Fauziah sebagai adik bungsu.

Kami penatubies, berusaha untuk saling berbagi. Berbagi semangat ketika diantara kami mulai down, berbagi kesah, berbagi solusi dan berbagi ilmu.

Hingga, satu harapku, sertakan aku dalam robithohmu seperti aku menyertakan kalian dalam robithohku.

Kokohkan ikatan persaudaraan kami Ya Robb. Kekalkanlah ikatan persaudaraan kami.
Himpunkanlah kami dalam naungan cinta hanya padaMu Ya Robb.


Bandar Lampung, 23 Maret 2011
Albarokah, 11.15 pm

Inspire by [Robithoh- Izzatul Islam]

Meet n Greet Andrea Hirata


Meet And Great “ Andrea Hirata”

Acara bertajuk meet and greet” Andrea Hirata” yang digelar hari minggu, 27 Maret 2011 oleh Gramedia Lampung bekerja sama dengan Mizan dan Bentang Pustaka berlangsung sangat meriah. Pengunjung Gramedia lebih ramai daripada biasanya. Kebanyakan pengunjung sengaja datang untuk mengikuti talk show bersama penulis tetralogi laskar pelangi ini.


Acara dimulai sekitar pukul 14.15 wib. Pengunjung disuguhi tarian ala laskar pelangi- yang diperankan oleh karyawan Gramedia berdandan ala penari laskar pelangi. Puluhan digicam dan handycam berebut mengambil gambar para penari saat menirukan gaya anak-anak laskar pelangi.


Riuh rendah suara pengunjung yang hadir ketika MC memanggil Andrea Hirata yang sejak tadi di “keep” di kantor Gramedia. Puluhan sorot kamera tak mau ketinggalan memotret penulis yang novelnya diterjemah ke berbagai bahasa. Andrea dengan gayanya yang khas berjalan cepat menuju podium sembari melambaikan tangan. Dandanannya sangat khas, dengan memakai topi warna hitam-khas Andrea Hirata.


Segera disambutnya microphone yang disediakan panitia dan memberikan sedikit kesan mengenai kedatangannya kali pertama ke Lampung. Awalnya kami fikir beliau akan duduk di kursi dan menggelar bedah novelnya- seperti acara-acara talkshow pada umumnya. Ternyata, bang Andrea justru mengajak kami- pengunjung untuk saling share. Alhasil telunjuk-telunjuk kami berebut naik, berharap kami terpilih untuk bisa bertanya langsung kepada penulis asal Belitong ini.


Andrea cukup apresiate dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Terlebih dengan pertanyaan pengunjung yang secara blak-blakan bertanya soal gosip miring yang beredar mengenai status Andrea Hirata. Andrea hanya bisa tersenyum, dan mengkonfirmasi ketidak benaran rumor yang beredar. Dan dengan tegas menyatakan bahwa Andrea Hirata tidak memiliki akun di twitter. Hingga jelas, yang selama ini ada di twitter bukanlah Andrea Hirata penulis tetralogi laskar pelangi.

Pertanyaanpun beragam. Salah satunya di lontar oleh Yasmin Aisyah- salah satu anggota LRS Chapter Lampung. Yazmin meminta pandangan Andrea mengenai penulis yang menerbitkan buku secara online dengan penulis yang berkesempatan menerbitkan buku di penerbit major. Dan dengan santai Andrea pun menjawab. Pada dasarnya dari ranah apapun dia (baca: penulis) itu dilahirkan, maka ke duanya harus diberikan apresiasi. Dan kembali menanyakan bagaimana niatan awal sang penulis tersebut untuk menulis. Apakah untuk “hanya bermegah-megahan”, karena materi atau untuk aktualisasi diri. Penulis yang besar di dunia online seperti fesbuk bukan berarti tidak berkualitas. Bahkan mungkin karyanya sangat bagus, hanya saja ada faktor-faktor yang belum membuatnya muncul. Misal sang penulis tersebut tidak ingin menjadi terkenal ataupun belum ada media yang sesuai dengan tulisannya.


Pertanyaan demi pertanyaan telah dijawab oleh Andrea Hirata. Namun karena jam terbang sang penulis yang akan meluncurkan novel terbarunya berjudul Ayah sangat tinggi, maka hanya 15 menit kami bisa bertatap muka dan share langsung dengan Andrea Hirata. Beberapa menit sebelum Andrea benar-benar meninggalkan podium, acara diakhiri dengan tanda tangan gratis buku-buku mahakarya Andrea Hirata.


Acara ditutup dengan membagi doorprise bagi para pengunjung yang masih setia di sana kendati sang bintang sudah beranjak meninggalkan podium.(tri&dzul)

Review oleh : Dzulfikar Akbar Cordova dan Tri Lego Indah
(LRS Chapter Lampung Crew)

Kepada : Jodohku di masa depan

Kepada : Jodohku di masa depan


Adalah engkau...
dia yang ku rindu
tuk bersama denganmu
telah terbuka pintu itu
akad telah terucap sudah
dinda..
marilah melangkah..
(Lyric adalah engkau by Seismic)

Membayangkan saat itu akan datang membuatku hanya bisa tersenyum simpul. Mungkin kau yang ada di sana juga akan berkelakuan tak jauh beda dengan diriku. Terbayang betapa bahagia akan terpancar dan derai air mata akan membuncah ketika akad sakral bernama janji pernikahan telah terucap. Sebuah janji yang diikrarkan di hadapan Tuhan dan disaksikan oleh sanak famili dan handai taulan.Berpamitan kepada ibu dan ayah untuk kau bawa aku anak gadisnya menjalani episode baru bersama dirimu. Karena setelah akad itu kini kita terikat dengan kewajiban masing-masing sebagai suami dan istri.

Wahai kau yang ditakdirkan Tuhan menjadi jodohku..

Manusia memang diciptakan memiliki karakter yang berbeda satu dengan lainnya. Tak terkecuali aku dengan dirimu. Aku sangat ingin bisa untuk memahamimu begitu pula dirimu yang harus mampu untuk memahamiku. Ya, memang kita harus saling melengkapi satu sama lain bukan?, aku akan berusaha menjadi penyejuk jiwamu dan penentram hatimu. Pun aku ingin kau bisa menjadi pengayom dan pelindung sejati untukku.
Wahai kau yang akan menjadi belahan jiwaku..

Sepenuhnya akan ku serahkan seluruh baktiku kepadamu. Mengalunkan melodi cinta untuk meraup pahala yang dijanjikan Tuhan untuk kita. Sebagai bentuk ketaatan ku padamu untuk meraih ridhomu sebagai suamiku, dan ridho Tuhan atas keridhoanmu sebagai pembuka pintu syurga untukku.

Tak ku pungkiri hari-hari kita kelak tak akan bisa lepas dari berbagai gesekan yang mungkin saja terjadi dan itu sangat wajar terjadi dalam sebuah hubungan pernikahan. Aku ingin kita bisa saling bersikap dewasa dan saling mendewasakan ketika badai akan menghadang mahligai yang tengah kita semai. Rasa saling percaya menjadi hal yang mustinya harus kita tanamkan dalam diri kita sehingga tak akan ada rasa cemburu membabi buta yang akan membuat salah satu dari kita menjadi terluka.


Wahai kau imam bagiku...

Kau yang akan berstatus imam bagiku dan juga imam bagi anak-anak kita kelak, kau harus mampu membimbingku untuk selalu berada dalam jalan yang diridhoiNya. Aku ingin kita akan saling mewarnai dalam memadu warna kehidupan berlandaskan cinta kepada Pemilik Cinta. Tuhan seru sekalian alam. Penggenggam cinta kita yang kita berusaha untuk menggapai Cinta Nya.

Duhai calon ayah untuk buah cinta kita...

Aku ingin kita senantiasa saling menguatkan satu sama lain, mengingatkan ketika kita mulai alfa, menyemangati ketika mulai lelah, dan saling mengajari dan menegur dalam hal kebaikan dengan tutur kata yang santun.
Aku ingin menjadi dinda dan rembulan seperti syair ini yang ingin selalu ku nyanyikan bersama dengan dirimu kelak diperaduan cinta kita..


Dinda...
Temanilah daku
Disetiap detikku
Dengan do’amu
Bila..
Terpisahkan waktu
Tetaplah di sini
Di dalam hatiku
Ya Robbi
Izinkanlah kami
Utk terjaga
Selalu di jalanmu
Bila terpisahkan waktu
Tetaplah di sini...
Di dalam hatiku..
(Lyric Dinda by Seismic)

Rembulan..
Dilangit hatiku
Menyalalah engkau selalu
Temani kemana
Meski ku pergi
Ke tempat kita tuju
Doakanlah ku disholat malammu
Pelita perjalananku
Doakanlah ku di sholat malamku
Rembulan dilangit hatiku
(Lyric Rembulan di langit hatiku by Seismic)






Semoga dipenantian kita kini kita tengah sama-sama ditempa untuk kemudian kita akan siap bersanding untuk bersama membina sebuah maghligai bernama rumah tangga berlandaskan kecintaan untuk meraih Cinta sang Pemilik Cinta.
Semoga kau segera datang untuk mewujudkan cita dan harapan kita bersama.

Bandar Lampung, 04 Maret 2011

Yang selalu menantikanmu
Tri Lego Indah

Seamo Mother My Inspire to Get My Dream


Seamo Mother Letupan Semangatku
By : Tri Lego Indah F N

Mengobrak- abrik rak buku milikku. Berharap menemukan buku fisika modern yang sudah sebulan belum ku perpanjang masa peminjamannya di Perpus. Tak jua buku itu ku temukan, tiba-tiba pandanganku terhenti ketika menatap buku bigbos warna ungu bergambar garis kotak-kotak. Aku hanya bisa tersenyum simpul ketika aku sampai pada lembar yang membuatku tergugu. Sebuah catatan mimpi yang terinspirasi dari soundtrack video motivasi pembuat jejak. Lagu berversi Jepang berjudul Mother by Seamo. Kini ingatanku melayang pada kisah 3 tahun lalu di bulan September 2008. 

**

Terik mentari begitu membakar kulit. Peluh bercucur. Aroma keringat berpadu menjadi satu. Suasana sumpek mulai merajai aktivitas hari ini. Memandangi sekeliling, kulihat aktivitas yang hampir sama. Tangan-tangan mereka sibuk mengipas-ngipaskan buku tulis untuk menghilangkan rasa gerah. Propti fakultas yang membuat kami sedikit jengah. Entah karena terlalu lelah ataupun bosan.

Hari ini hari terakhir perkenalan fakultas. Beruntunglah kini aku sudah sedikit banyak mengenal rekan-rekan yang akan menjadi satu kelas denganku. Sekilas mereka nampak pendiam. Kecuali dua orang yang sedari tadi selalu aktif di setiap sesi propti. Pikirku mereka hanya ingin mencari sensasi dan ingin terkenal saja. Aku pun cuek dengan mereka.


Selang beberapa waktu, banyak organisasi mahasiswa internal dan ekternal kampus mulai gencar melakukan recruitmen. Aku begitu keranjingan mengumpulkan berbagai informasi organisasi-organisasi yang ada. Hingga di semester awal banyak sekali organisasi baik kemahasiswaan, kerohanian, maupun kedaerahan yang aku ikuti. Hingga akhirnya pada saat itu disebuah pelatihan kepemimpinan organisasi luar kampus...

“Mbak mbak, anak Fisika ya?”  suara bernada cempreng melontarkan tanya padaku.

“Iya”, jawabku sembari menoleh ke belakang. Mencari sumber suara.

Beberapa saat kemudian kami asyik mengobrol. Ternyata gadis bersuara cempreng tersebut adalah rekan satu kelas denganku. Maklumlah perkuliahan baru berjalan satu minggu. Sehingga aku belum begitu mengenal tema-teman sekelasku. Terlebih aku masih cuek dengan keberadaanku di fakultas tempatku menimba ilmu kini. Karena jujur, di sini adalah pilihan terakhirku setelah gagal di jurusan pertama yang ku inginkan. Universitas dan Fakultas yang ku dambakan.

Setelah bertemu dalam pelatihan itu kami semakin akrab. Tidak hanya membahas tugas kuliah. Kami juga saling berdiskusi tentang banyak hal. Oh ya, aku lupa mengenalkan sahabatku. Ia adalah Candra. Ya, kami berdua banyak memiliki kesamaan yang banyak mengundang tawa. Nama kami yang unik menjadikan kami sering mendapat panggilan mas, maupun abang. Ataupun ketika pembagian kelompok praktikum seringkali kami menjadi ketua kelompok. Karena para asdos menyangka kami adalah laki-laki ^_*

Lama berkawan dengan Candra, kami menjadi saling tahu satu sama lain. Candra yang juga bernasib sama terdampar di fakultas dan jurusan yang sama sekali tak diinginkannya. Benar- benar aku tak menyangka mendapat rekan yang senasib denganku.

Kala itu Candra berkesempatan menginap ke asramaku. Tanpa basa basi, Candra mengcopykan satu file video berdurasi 7menit 24 detik ke folder PC milikku.

Video yang dibuat mahasiswa IPB yang sempat mengenyam scholarshipnya di Jepang begitu membuatku terpaku. Terlebih lagu-lagu yang menjadi soundtrack di video tersebut sangat padu dengan konteks yang ditampilkan di video. Instrument di awal pembuka video, lagu kontemplasi di tengah dan yang membuatku hanyut dalam alunan sajian video itu di bagian inti dan akhir, sebuah lagu bernuansa Jepang berjudul Mother by Seamo begitu membuat semangatku kembali menggebu. Dan mataku berkaca-kaca.

Anganku menerawang jauh ke negeri matahari terbit. Ditemani alunan lagu versi Jepun itu, segera ku raih buku bigbosku dan ku tulis mimpi-mimpiku. Dan aku takjub, 120 mimpiku memenuhi lembaran-lembaran buku bigbosku.

Melihat tingkahku, Candra menatapku dengan senyum penuh arti.
Tak hanya di folder PC, kini seamo mother telah berpindah menjadi ringtone di handphone sony ericson milikku. Semangatku semakin meletup-letup ketika mendengarkan lagu itu melalui earphone

***
Tak terasa sudah hampir tiga tahun aku mengenal lagu itu. Dan mengakrabi lagu itu di telingaku.

Kembali ku pandangi buku bigbosku. Kini mimpi-mimpiku yang dulu ku tulis perlahan tapi pasti tertunai satu demi satu. Mimpi-mimpi yang dulu sempat ditertawakan oleh beberapa teman yang tak sengaja membaca goresan mimpiku di lembaran itu. Setiap aku mulai down pasti dengan ligat segera aku play lagu itu.

Walaupun aku tak begitu mengerti ejaan dalam lagu itu (jepang full version), tapi aku sungguh seolah mendapat energi luar biasa setelah mendengar lagu itu. Entah karena irama musiknya yang nge-beat  atau lyricnya yang menggugah, yang jelas berawal dari lagu itulah, semangatku hingga kini tetap menyala.

Lagu Mother By Seamo benar-benar menginspirasiku hingga kini. Untuk berani bermimpi, menggapai mimpi-mimpiku menjadi nyata 1,2,3 hingga beberapa tahun ke depan.


Bandar Lampung, 23 Maret 2011
Asrama Al Barokah @t 10.15pm


Inspire By [ Mother- Seamo]

Tuesday, March 15, 2011

Pertemuan Perdana LRS Chapter Lampung




Minggu, 13 Maret 2011 pukul 13.00 telah digelar pertemuan perdana LRS Chapter Lampung. Pertemuan perdana ini dihadiri 10 orang anggota dari 18 anggota yang telah terdaftar. Dalam agenda perdana ini dimulai dengan perkenalan singkat para anggota, dilanjutkan sedikit penjelasan mengenai LRS (disampaikan oleh koordinator), dan diskusi seputar LRS. Hingga akhirnya sampailah pada agenda inti berupa mengulas dan mendiskusikan buku paket kiriman perdana Leutika yaitu buku”Gara-Gara Facebook dan buku Oyako No Hanashi”.

Mau tahu bagaimana ulasan diskusinya, check this out ^_*

Buku yang pertama diulas adalah buku “Gara-Gara Facebook” yang berisi kisah-kisah seru para facebookers. Buku setebal 188 halaman berdisain cover dominan biru putih (seperti tampilan facebook di layar komputer kita ^_^ ) ini mengupas beragam kisah yang terjadi gara-gara facebook. Ya, jejaring sosial berlambang huruf F kini seolah sudah menjadi bagian dari gaya hidup berbagai kalangan. Sampai- sampai rasanya ada yang kurang jika dalam sehari tidak online di Fesbuk ^^.

Berbagai kejadian tak terduga pun bisa terjadi gara-gara seseorang “kebelet” untuk mengupdate status. Beberapa kejadian yang terangkum dalam buku ini diantaranya:
1. Buronan Balik ke Sel
Karena kasus penipuan di Mexico, bernama Maxi Sopo, terpaksa kudu balik ke sel-nya di Mexico. Gara-gara kebelet nulis status ke kawan-kawannya. Meski profil ia rahasiakan, tetapi kawan-kawan yang ia kirim kabar tidak. Dia kemudian terlacak via Facebook dan Myspace.
2. Tawuran karena Facebook.
Tak terima pacarnya dimaki-maki lewat facebook, Steven Liang (23), warga Jalan Ploso Timur, mencoba mengklarifikasi ke Paulus dan Lia. Kedua orang itu selalu meneror Rini, pacar Steven, dengan makian dan ancaman melalui account facebooknya. “Karena tak terima, korban minta bertemu dengan orang yang meneror pacarnya,” ujar Kasat Rekrim Polres Surabaya Utara, AKP Dolly A Primanto, kepada wartawan di mapolres, Jalan Bubutan, Sabtu (12/12/2009).
Pertemuan pun disepakati di Jalan Pirngadi. Namun saat datang ke jalan yang berdekatan dengan Polres Surabaya itu, masing-masing pihak rupanya membawa banyak teman. Steven membawa 3 orang teman, sedangkan Paulus membawa lebih dari 10 orang termasuk adiknya, Tonny Wijaya (23) yang tak lain adalah suami Lia dan Wahyudi Mokoagao (23), warga Jalan Setro.
Pertemuan yang rencananya hendak mengajak damai itu malah berubah menjadi pertengkaran akibat kedua kubu tak mau saling mengalah. Karena kalah jumlah, Steven pun dihajar oleh kubu Paulus. Kepala dan wajah Steven dipukul dengan helm dan mobilnya dilempar dengan batu paving sehingga kacanya pecah.
3. Pelamar Kerja ditolak
Detiknet pernah mempublish hasil temuan di luar negeri, bahwa 1 dari 10 pelamar ditolak gara-gara facebook. Kenapa? Perusahaan melacak kebenaran curiculum vitae si pelamar, dan melihat facebook yang dimiliki. Wah, isinya ternyata rajin memaki rasis, dan doyan menayang gambar-gambar seronok.
4. Pekerja Dipecat
Tadi yang cari kerja, kini kisah pekerja yang pastinya bakal jadi pelamar (gara-gara dipecat di tempat kerja lama). Keranjingan facebook bisa membuat orang lupa sama tugas. Lebih ruwet kalau fasilitas kantor malah jadi fasilitas seperti warnet, online melulu. Jelas dong, perusahaan sewot. Ujung-ujungnya, ya itu tadi, bye bye pekerjaan…

Selain hal-hal negatif yang telah disebutkan diatas, ternyata FB tentunya juga memiliki sisi positif tersendiri. Hal-hal positif itu bisa kita baca dari kisah beberapa kontributor di buku ini yaitu “Tak Ada Kata Terlambat untuk Belajar”, “Bisa Buat Apa Aja”, “Menikah dengan Nama yang Sama”, “GIGI Terinspirasi Buat Lagu”, dll

Nah, melalui buku ini kita bisa melihat sisi positif dan negatif dari penggunaan facebook itu sendiri. Segala hal bisa saja terjadi jika kita tidak pandai-pandai mengelola diri dalam berfesbuk ria. Sehingga buku ini sangat cocok untuk menjadi referensi terutama bagi para facebooker agar tidak menuhankan Facebook di atas segalanya. So, yang belum baca segera baca ya J

Lanjut pembahasan untuk buku ke dua. Yaitu buku Oyako No Hanashi. Belum sempat untuk memulai pembahasan, kami cuma bisa senyam senyum mengingat isi cerita dalam buku- yang ditulis mirip diary ini. Buku bercover ala Jepun ini berisi kisah Mom VS Kids. Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata mb Aan Wulandari yang super gokil selama keberangkatan ke Jepang menemani suaminya yang mendapat beasiswa S3 di sana, juga kisah beliau saat tinggal di sana dan sekembalinya ke Indonesia. Banyak kejadian seru, tidak terduga, juga cerita-cerita lucu seputar celoteh putra pertama mb Aan yaitu Syafiq.

Kisah Mom Vs Kids di buku ini kental sekali terasa. Terlebih saat Syafiq sangat menginginkan sosok seorang adik yang dia beri nama Tazkia. Sehingga membuat Mama (mb Aan) menjadi kewalahan. Dan kocaknya, si Syafiq sampai mengajak Mama untuk “mengeluarkan” adik imajinernya di rumah sakit. Wew gak kebayang kan bagaimana ngeyelnya si Syafiq dan bingungnya si Mama?

Dan ternyata setelah 6 bulan menjelang kepulangan keluarga ini ke Indonesia, akhirnya Mamapun benar-benar hamil. Tapi sayangnya Mama tidak melahirkan di Jepang. Padahal konon kabarnya melahirkan di Jepan sungguh dimanja. Ditangani oleh dokter yang super ramah, fasilitas modern dan teknologi mutakhir. Juga melahirkan di Jepang bisa dapat bonus. Hmm sayangnya Mama belum mendapat keberuntungan ini.

Faktor bahasa menjadi salah satu kendala Syafiq setibanya di Indonesia. Terlebih saat Syafiq menginginkan sesuatu, Syafiq selalu memberikan akhiran kata “..tai” yang kalau bahasa Jepang berarti ingin, sedangkan “tai” dalam bahasa Indonesia berarti kotoran. Hmm bisa jadi salah sangka kan kalau tidak paham artinya? Hehe

Apalagi cuplikan kalimat polos dari Syafiq yang buat kita cuma bisa geleng-geleng. Simak cuplikan celoteh Syafiq berikut ^_*
“Ma, tadi Shofie nggak nangis selama ditinggal Mama lho, “kata Syafiq.
“Oh ya?” kata Mama senang.
“Tahu nggak kenapa?”
“Nggak...”
“Karena nggak ada yang marah-marah.”

Hahaha, celoteh polos dan lugu dari seorang Syafiq merupakan ungkapan jujur nan polos balita usia tiga tahun. Tentunya bisa menjadi cerminan kita (calon orang tua) untuk tidak bersikap demikian ketika kelak telah berumah tangga. ^_^

Buku ini cukup langka dan kami rekomendasikan kepada Anda untuk segera memiliki buku ini. Terlebih yang berniat untuk mengambil study di Jepang. Kita bisa mengintip berbagai kebiasaan orang-orang Jepang dengan membaca beberapa cerita dalam buku ini.

Eits, satu lagi budaya diskon ternyata ada juga loh di Jepang, hehehe
Penasaran? Segera baca bukunya ya. Dijamin Anda akan tertawa tiada henti :)

Setelah usai membahas kedua buku tersebut, disepakatilah pertemuan kedua LRS Chapter Lampung pada 27 Maret 2011 untuk membedah buku paket kiriman ke 2 Leutika yaitu Opick Inspirasiku dan Curhat Jalan Raya.

Dan disesi terakhir, sebagai pelengkap pertemuan, maka jeprat jepret pun tak ketinggalan dilakukan. Sembari para anggota juga koordinatornya promosi buku masing-masing, hehehe 


Bandar Lampung, 14 Maret 2011

Tri Lego Indah F N
Koordinator LRS Chapter Lampung


NB : resensi "Gara-Gara Facebook " bisa juga disimak di blog salah satu anggota LRS Chapter Lampung
cekidot : http://bagusinpuisi.blogspot.com/2011/03/resensi-gara-gara-facebook.html


Monday, March 14, 2011

Yes! I’m Leutikans, How About You?



Leutika-Bukan Penerbit Buku Biasa- kini masih berusia sangat belia. Jelang dua tahun usianya, Leutika banyak melakukan gebrakan dan inovasi luar biasa. Berbagai event ramai digelar. Baik event bulanan, mingguan maupun event-event kejutan yang dihadirkan Leutika. Setiap event selalu diburu oleh para “hantu” lomba, baik pemula maupun senior. Semua seolah tidak ingin melewatkan setiap event Leutika.
Berbagai layanan kemudahan pun semakin variatif disajikan untuk memanjakan para Leutikans. Sebagai Leutikans tentunya saya tidak menyia-yiakan berbagai layanan kemudahan yang diberikan. Diantaranya SMS Leutikans. Dengan saya menggunakan layanan ini berbagai info lomba Leutika bisa saya peroleh dari SMS. Walaupun saya sedang tidak online namun saya tetap update info terbaru seputar Leutika. Leutika pun sangat care dengan Leutikans. Pernah suatu ketika saat saya sedang berada di jalan, saya membutuhkan email seorang penulis untuk saya jadikan endors di calon buku saya. Ketika itu langsung terfikir untuk menggunakan layanan SMS Leutikans. Dan alhasil sms saya pun langsung dibalas oleh Leutika. ^_^

Leutika  memang sangat layak disebut sebagai bukan penerbit buku biasa. Karena Leutika tidak hanya sekedar menerbitkan buku, tetapi juga “menggerakkan” masyarakat untuk membaca buku. Sehingga, berawal dari greget untuk menggairahkan dunia baca maka lahirlah komunitas baca buku-buku Leutika yaitu LRS (Leutika Reading Society). LRS yang terlahir pada kamis, 21 Oktober 2010 mendapat apresiasi luar biasa dari Leutikans. Hingga di lima bulan kelahirannya, kini LRS telah tersebar diberbagai wilayah di tanah air dengan 23 Koordinator. Salah satunya di Lampung dengan saya sendiri sebagai koordinatornya di LRS Chapter Lampung :)
 
Indonesia sebenarnya kaya akan penulis-penulis muda yang handal. Namun, mungkin  kurangnya akses para penulis muda berbakat ini ke penerbit-penerbit besar sehingga karya-karya mereka hanya bisa memenuhi ruang-ruang dalam folder komputer mereka. Melihat hal tersebut, lagi-lagi Leutika – dengan pembacaannya yang cermat- melihat situasi ini, maka lahirlah lini self publishing Leutika dengan sistem Print Of Demand yaitu Leutika Prio. Di Leutika Prio menerbitkan buku sendiri kini tidak lagi menjadi mimpi. Leutika Prio- Penerbit yang tidak pernah menolak naskah- menerima naskah dengan genre apapun dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan. Semuanya bisa dipelajari selengkapnya di www.leutikaprio.com


Kini,  buah karya para penulis muda sudah bisa kita nikmati. Di lini penerbitan Leutika Publisher, buku-buku hasil terbitannya bisa diperoleh di toko-toko buku nasional. Berbagai buku solo maupun antologi telah ikut “mejeng" di rak buku Gramedia seluruh Indonesia. Sedangkan untuk buku-buku terbitan Leutika Prio semuanya terpajang di toko online di website Leutika Prio. www.leutikaprio.com

Bagi yang tidak punya cukup waktu untuk ke toko buku, Leutika juga memberikan layanan spesial dengan menghadirkan ELBE (Langganan Buku). Tinggal pesan maka kita tidak perlu repot-repot ke toko buku, buku pesanan kita akan langsung sampai ke rumah kita. Cukup transfer 150 ribu, setiap bulan kita bisa mendapat 2 buku baru setiap bulannya selama 3 bulan. Gampang kan?

Oya ada lagi, semakin banyak kita membeli buku maka kita bisa bebas ongkos kirim loh. Kok Bisa? Di Leutika semuanya serba bisa ^_^. Untuk pembelian buku di Leutika Publisher minimal Rp.50.000 maka kita akan gratis ongkos kirim. Sedangkan di Leutika Prio minimal pembelian Rp.90.000 kita sudah bisa gratis ongkir juga lo... (Daripada kena ongkir 15.000 mending tinggal tambahin beberapa ribu sudah bisa dapat satu buku lagi kan?)

 Sebagai Leutikans, tentunya saya sangat gemar melahap habis buku-buku terbitan Leutika. Baik terbitan major di Leutika Publisher maupun terbitan di lini publishing yaitu Leutika Prio. Dari fisik buku terbitan keduanya sangat bagus. Tidak kalah dengan buku-buku terbitan penerbit ternama. Design covernya juga sangat merepresentasikan isi dari buku itu sendiri. Kualitas kertasnya juga sudah bagus dan lumayan tebal. Editing aksara juga sangat oke. Dan terlebih isi dibukunya juga sangat inspiratif. Seperti buku yang sudah saya baca (Menjadi Pemenang Kehidupan, TKW Menulis, Skripsi Krispi, Opick Inspirasiku,  Bicaralah Perempuan, Ibuku Adalah, dkk) diramu dengan sangat apik oleh penulisnya dan disajikan dengan menarik oleh Leutika.

Berbagai layanan kemudahan lainnya seperti MITEL, Gerai Buku Leutika, Leutika SMILE, SIMPEL, LeutikaDesign in the World, Leutika Gift, dll bisa kita intip di www.leutika.com.


Kok tahu semuanya tentang Leutika? Jika ada yang bertanya demikian maka tanpa ragu saya akan menjawab, “because I’m Leutikans” :)
So, untuk teman-teman yang sudah membaca postingan ini, yuk gabung menjadi bagian dari Leutika dengan menjadi Leutikans sejati. Dijamin, bakal nyesel yang nggak buruan gabung ^_*

Lampung,14 Maret 2011

Tri Lego Indah
Koordinator LRS Chapter Lampung

Leutika In Your Blog


Leutika In Your Blog
Dikirim: 12-03-2011 11:35

Pengirim: admin
Tulis ulasan soal Leutika, posting di blog, dapet buku GRATIS & DISKON BIAYA PENERBITAN.

Kami yakin, masing-masing Leutikans mempunyai cara pandang tersendiri terhadap Leutika. Oleh karenanya, mengawali kemeriahan 2 tahun Leutika: Dream2Reality, kami mengundang kalian dalam event “
Leutika In Your Blog!”.
Caranya:
1.    Buatlah ulasan tentang Leutika dengan panjang 500-700 kata (1,5 hal. Hingga 2 hal. A4 Times New Roman spasi 1,5).
Ulasan boleh berupa:
-    Cerita awal perkenalan dengan Leutika
-    Motivasi berkarya gara2 event-event Leutika
-    Layanan serta kemudahan yang kamu dapat dari Leutika
-    Serunya nerbitin buku di LeutikaPrio (lini self publishing Leutika Publisher)
-    Atau menggabungkan 4 point di atas dalam satu ulasan  
Intinya, setiap ulasan yang berhubungan dengan Leutika.
2.    Posting ulasan di Blog masing-masing.
3.    Cantumkan website www.leutikaprio.com (lini self publishing Leutika Publisher) sebagai link blog kamu.
4.    Kirim biodata dan alamat blog ke inbok FB (pilih salah satu) Leutika Publisher/Leutika Publisher Dua/Leutika Prio, dengan format:
Nama lengkap:
Alamat kirim buku:
Alamat blog:
Alamat FB:
No telp yg bisa dihubungi:

5.    Publish materi event ini di notes FB masing-masing2. Tag min. 25 orang. Dengan berbagai pertimbangan, peserta TIDAK PERLU mentag semua FB Leutika. Pendataan kami lakukan lewat inbok.

Hadiah:
Leutika mencari 20 ulasan dengan konten terbaik untuk meraih:
1.   
40 buku dari Leutika Publisher (@2 buku), judul tidak bisa memilih, alamat kirim Indonesia.
2.   
Diskon biaya penerbitan di LeutikaPrio senilai 100rb. Yakni, apabila kamu pengin nerbitin buku di LeutikaPrio, maka kamu cukup membayar 400rb, hemat 20%. dari biaya awal. (Diskon berlaku daritanggal publikasi pemenang hingga 30 April 2010.

Ingat, 20 pemenang yang kami cari. So, kesempatanmu untuk mendapatkan buku GRATIS dan DISKON BIAYA PENERBITAN semakin besar. (Yang belum punya blog, segera deh bikin. Penilaian kami lebih mengutamakan hasil ulasan kok.)

Event ini berlaku dari 12 Maret 2011—05 April 2011 (jam 12 siang WIB).
Pengumuman pemenang pada hari Sabtu, 09 April 2011 (jam 12 siang WIB) di FB Leutika Publisher/Leutika Publisher Dua/LeutikaPrio dan www.leutika.com

Hotnews:
Nanti berbagai event penulisan menarik dalam rangka dua tahun Leutika: DREAM2REALITY. Simak juga ENIQUE TRAIL OF LEUTIKA di "Inspirasi Hari Ini" www.leutika.com, dapatkan fakta-fakta unik 2 tahun perjalanan Leutika.  

Pengumuman 30 Calon Kontributor Antologi Kisah Serba Serbi UN



Bismillahirrohmannirohim....

Alhamdulillah, setelah selama beberapa hari “mabuk” naskah akhirnya selesai juga pada tahap final penjurian naskah “Lomba Menulis Kisah Serba-Serbi Ujian Nasional”. Dari 179 naskah yang telah masuk yang telah dikirimkan oleh 172 peserta, akhirnya kami memutuskan untuk mengambil 30 naskah terbaik. Siapa sajakah calon kontributor di calon antologi ini, Check this out ^_* :

1.      De’ Exam Mission ( Ria Mustika Fasha)
2.      Bank Soal Gebetanku (Irfan Azizi)
3.      Uan Ala Ibu-Ibu Gaul ( Mursyidah Akib)
4.      Sweet Ebtanas ( Annisa Rona)
5.      Kau Runtuhkanku, UAN! (Revika Rachmaniar)
6.      Kebersamaan ( Wicha Spica Breeze)
7.      Deg Deg Serr Menghadang Monster Kelulusan ( Siti Zumaro)
8.      Ujian Nasionalku Biro Jodohku (Lina Li)
9.      Getir UN 2011 (Nuri Nia Yanti)
10.  Sersan Dua ( Alina Sitha)
11.  Ujian Nasional Si Sulung ( Asni Januarti)
12.  Sebuah Pencerahan dari Ujian bernama UN (Erny Ratnawati)
13.  Monster UN (Sanchia Surya Janita)
14.  Another Indri.. (Sri Indrianti)
15.  Sigaret di atas Mejaku (Lara Ahmad)
16.  Secangkir Kopi buat Sang Pengawas ( Nurul Karomah, SPd)
17.  Pengalaman Aneh Ketika UAN(Martalina Mage)
18.  Memory of Biologi (Mieny Angel)
19.  Menyontek itu Pilihan (Dalila Sadida)
20.  Menjadi Manusia Pagi Saat Ujian Nasional (Puspita Nami Kusumaningtyas)
21.  Satu Kisah Tentang Ujian Nasional (Della Nushanti)
22.  Tiga Serangkai Penentu Masa Depan ( Yuni Ambarwati)
23.  Saat Pertama (Fuatuttaqwiyah)
24.  Ujian Yang Tak Terlupakan (Linda Astri Dwi Wulansari)
25.  Aku Berhasil (Oci YM)
26.  Pengawas Cadangan (Arif Zunaidi Riu)
27.  Ancaman Tidak Lulus Dari Guru Matematika (Nunu El-Fasa)
28.  Musibah Pra UNAS (Rafif Amir)
29.  Pengalamanku Detik-Detik UNAS (Gilang Raga Anomi)
30.  Sepenggal Kisahku (Eka Mega Chyntia)

Pemenang untuk naskah dengan nilai tertinggi adalah Ria Mustika Fasha
Dan Pemenang untuk naskah terfavorit adalah Irfan Azizi.

Mohon kepada dua pemenang tsb untuk mengirim alamat Indonesia untuk pengiriman hadiah. Alamat ditulis ke inbox FB Tri Lego Indah dengan Subject : Pemenang SSUN

Bagi ke 30 naskah terpilih, harap untuk kembali mengirim biodata berbentuk narasi maksimal 60 kata, boleh dengan menyertakan foto. Biodata dan foto dikirim sebagai lampiran(attachment) dan dikirimkan ke email : me_muslimnegarawan@ymail.com dengan subject : Kontributor SSUN.

Biodata dikirim paling lambat 16 Maret 2011 pukul 21.00 wib

Nb : Royalti dari penjualan buku ini akan dipergunakan untuk merintis komunitas baca di Lampung.


Untuk seluruh peserta yang sudah berkenan bergabung di event SSUN kami menghaturkan banyak terima kasih kepada rekan sekalian. Tetap semangad, sampai jumpa di event2 selanjutnya...
Salam

Crew SSUN