Tuesday, January 25, 2011

Digicam Persahabatan

Digicam Persahabatan

Berhubung Universitas SMC tempatku belajar, mendapat undangan kompetisi Pekan Mahasiswa Nasional. Pak Aji selaku pimpinan Universitas segera memberikan instruksi bagi para pimpinan fakultas. Setelah selesai berkoordinasi dengan para pimpinan fakultas, rektor universitas SMC segera melakukan panggilan terhadap nama-nama yang sudah disodorkan untuk diseleksi lebih lanjut mewakili Universitas.

Akhirnya para nama terpilih beda fakultas tapi satu universitas berhasil dikumpulkan. Dua puluh mahasiswa duduk saling berhadapan disalah satu ruang rektorat, untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan pak Aji.

“Baiklah saudara-saudara, terima kasih telah memenuhi panggilan saya” pak Aji membuka pertemuan. “Tentulah saudara-saudara sudah mengetahui maksud dari saya memanggil saudara mahasiswa untuk datang kemari. Berbahagialah anda sekalian karena kalian adalah mahasiswa terpilih yang akan membawa nama harum almamater universitas kita. Dan pastinya kalian belum begitu mengenal siapa saja calon rekan kalian yang nantinya akan menjadi satu tim untuk mengikuti enam event yang diselenggarakan oleh Universitas Bauhinia. Saya akan bacakan nama-nama beserta event yang akan kalian ikuti.
  1. Event Weblog Design; dengan mengirimkan tim yang beranggotakan Januar (Teknik Elektro), Herdy (Komunikasi Fisip), dan Mieny (Budidaya Pangan).
  2. Event LKTI; Rurin (Pendidikan Matematika), Lego (Pendidikan Fisika ),Yazmin (Biologi) dan Fauziyah (Kimia).
  3. Event LCT ; Nessa (Hubungan Internasional), Karin (Hukum Perdata), Yully (Sosial Politik).
  4. Debate English ; Lucky (Komunikasi Fisip), Fiyan (Ekonomi), Inggar (Hukum Internasional)
  5. Photography ; dengan mengirimkan 3 orang perwakilan yaitu Dirman (Ilmu komputer) , Shoviana Kessa (Administrasi Negara), dengan Bangsawan (Teknik Mesin)
  6. Scrabble ; Hendy (Komunikasi) dengan Chaerul (Bahasa Inggris) dan Gita Cinta (Administrasi Publik) dengan Nora (Ekonomi Pembangunan).
Demikian pengumuman saya sampaikan, saya harapkan saudara sekalian bisa memanfaatkan waktu dengan baik dan bisa saling bekerja sama. Saya selaku pimpinan universitas SMC ini menaruh harapan besar kepada kalian semua. “
Sejak pertemuan siang hari itu, mulai terjalin persahabatan yang lebih akrab di antara kami, saling berbagi memupuk kekompakan dalam satu kontingen. Waktu yang singkat telah mampu mengikat erat sebuah tali persahabatan, satu tekad membawa pulang piala persembahan untuk Universitas tercinta.

***

Pada akhirnya dalam Pekan Mahasiswa Nasional di Universitas Bauhinia, karena kekompakan dan kerja keras kami berhasil menjadi juara umum. Sungguh suatu prestasi yang membanggakan, karena peserta kompetisi tersebut adalah mahasiswa dari berbagai Universitas seluruh Indonesia.

Ucapan selamat mengalir dari para mahasiswa Universitas lain kepada kami. Selepas pengumuman dan penyerahan hadiah semua peserta oleh panitia diundang ke gedung Tiga Tujuh untuk menikmati jamuan makan malam yang sudah dipersiapkan. Kebersamaan semakin hangat di ruang itu. Diiringi dengan instrumen musik yang enak didengar, para peserta saling berkenalan satu sama lain.

Kontingen dari Universitas SMC bersuka cita dengan kemenangan yang diraih. Semua sibuk berpose dengan piala besar yang akan mereka bawa ke kampus mereka tercinta. Maklumlah mahasiswa dari Universitas SMC terkenal suka narsis mode on. Namun saat sedang asyik berfoto-foto tiba –tiba.

“Prak....!!!”

Camdig yang dipegang oleh Mieny jatuh karena tak sengaja tersenggol, Mieny emosi.

“Hei… Digicam saya terjatuh dan rusak gara-gara kecerobohan kamu, padahal banyak moment yang sudah kami abadikan disini, kamu harus bertanggung jawab !!”

“Oh maafkan saya mbak?” lelaki yang ternyata bernama Azzumar itu terlihat menyesal.

“Bagaimanapun caranya kamu harus mengganti digicam saya dan mengembalikan semua moment kami,” Miney terlihat sangat marah.

Lelaki itu berkali-kali memohon maaf tapi Mieny masih tetap marah-marah, kami berusaha menenangan Mieny. Meskipun sebenarnya kami semua menyayangkan rusaknya digicam Mieny karena banyak foto narsis kami tersimpan didalamnya.

***

Meskipun PMN telah berlalu masih jalinan persahabatan antara kami masih berlanjut, termasuk juga dengan Azzumar. Kami terbiasa berbagi cerita apa saja bersama. Hanya Mieny masih belum memaafkan Azzumar dengan alasan sudah merusak kenangan indah kami.
Tapi sahabat-sahabat menangkap ada sesuatu yang tak terungkapkan antara mereka berdua. Tanpa sepengetahuan Mieny pada hari ulang tahunnya, kami berniat membuat kejutan untuknya.

Pada saat tiba hari ulang tahunnya kami berkumpul di rumah Mieny dengan membawa kue tart dan beberapa makanan ringan. Mieny terlihat sangat bahagia.

“Mien, Ini kado buat kamu,” aku meyerahkan kado pada Mieny.

“Wah apa ini isinya?”

“Hmm coba buka saja, aku juga belum tahu isinya lho,”

“Buka saja Mien”, seru yang lain bersemangat.

“Oke-oke, bismillah..”

Dengan hati-hati Mieny membuka kado dari kami.

“ Robbi,,,, “ pekik Mieny tak bisa membendung air matanya

Penasaran dengan isi kado, kami semua berebut ingin melihatnya
.
“Waw, amazing! Inikan foto-foto kita sewaktu penyerahan hadiah di Bauhinia?” kami semua pura-pura ikut surprise. Dan saling pandang, memberi isyarat bahwa telah berhasil. Selama ini kami diam-diam dengan bantuan Azzumar membawa  digicam Mieny yang rusak kepada ahli servis dan meskipun digicam tidak bisa diperbaiki tapi gambar didalamnya masih bisa diselamatkan.

“Terima kasih semuanya, tapi bagaimana bisa foto ini di dapatkan? Bukankah kameraku sudah rusak?” antara haru, senang bercampur heran Mieny memberondong pertanyaan pada kami. Tapi kami semua hanya tersenyum-senyum penuh arti. Entah bagaimana perasaan Mieny jika tahu Azzumar yang membantu kami.

Beberapa saat kemudian terdengar bel pintu berbunyi, Mieny segera berlari menuju ruang tamu. Tapi saat membuka pintu, ternyata tidak ada orang yang berdiri di sana. Mieny tertegun, melihat ada bunga yang masih cantik dengan satu kotak mungil berbungkus kertas hijau muda berpita hijau ditatapnya lekat-lekat dari meja teras rumahnya. Segera diraihnya dan dibawanya masuk.

“Apalagi Mien?” kami serempak bertanya.

Ndak tahu ternyata gak ada orang, malah ada ini,” Mieny menunjukkan bunga dan kotak berbungkus kertas hijau muda berpita hijau yang masih dipegangnya. Bersamaan dengan membuka kotak tersebut, Mieny menemukan selembar kertas di dalam kotak , segera Mieny baca lembaran surat itu

Maaf , tanpa izinmu aku tidak berani masuk ke rumahmu. Aku hanya ingin katakan : Selamat Ulang Tahun Peri Ijo!” Semoga prestasimu semakin bersinar   Dan Semoga digicam ini bisa menghapus rasa kekesalanmu padaku.   Seseorang yang pernah membuatmu kesal di Bauhinia.             
 Sahabatmu yang menunggu sapamu.

Mieny tergugu, ternyata kado itu dari Azzumar. Sahabat?? Padahal selama ini Mieny tidak memperdulikannya ternyata Azzumar masih menganggap dirinya sebagai sahabat. Ada sesak sesal hadir dalam dadanya.

Kemudian aku mewakili yang lain menyampaikan padanya.          
 “Mien… maafkan kami, ini semua sudah kami rencanakan bersama Azzumar. Karena kami tidak ingin kamu terus-terusan memusuhi Azzumar. Kami tahu memusuhi atau pun menyayangi orang lain itu juga sama-sama membebani. Jadi daripada terbebani benci, kenapa kita tidak saling menyayangi saja dalam persahabatan? Kamu bisa kan menerima Azzumar untuk menjadi bagaian persahabatan kita kan?”

Mieny mengangguk. Dan kami pun berteriak serentak: “Azzumaaaaaarrrrrrrrr  masuuukk!”

Terlihat Azzumar tersenyum di depan pintu, dan kami pun tertawa bersama-sama. Akhirnya kami yang berjumlah 21 orang, merayakan Ultah Mieny yang ke 21 bersama dalam indahnya tali persahabatan.


cerpen ini diikut sertakan untuk memeriahkan “Lomba Cipta Cerpen Ulang Tahun Unsa 2011”

No comments:

Post a Comment