Monday, March 28, 2011

Seamo Mother My Inspire to Get My Dream


Seamo Mother Letupan Semangatku
By : Tri Lego Indah F N

Mengobrak- abrik rak buku milikku. Berharap menemukan buku fisika modern yang sudah sebulan belum ku perpanjang masa peminjamannya di Perpus. Tak jua buku itu ku temukan, tiba-tiba pandanganku terhenti ketika menatap buku bigbos warna ungu bergambar garis kotak-kotak. Aku hanya bisa tersenyum simpul ketika aku sampai pada lembar yang membuatku tergugu. Sebuah catatan mimpi yang terinspirasi dari soundtrack video motivasi pembuat jejak. Lagu berversi Jepang berjudul Mother by Seamo. Kini ingatanku melayang pada kisah 3 tahun lalu di bulan September 2008. 

**

Terik mentari begitu membakar kulit. Peluh bercucur. Aroma keringat berpadu menjadi satu. Suasana sumpek mulai merajai aktivitas hari ini. Memandangi sekeliling, kulihat aktivitas yang hampir sama. Tangan-tangan mereka sibuk mengipas-ngipaskan buku tulis untuk menghilangkan rasa gerah. Propti fakultas yang membuat kami sedikit jengah. Entah karena terlalu lelah ataupun bosan.

Hari ini hari terakhir perkenalan fakultas. Beruntunglah kini aku sudah sedikit banyak mengenal rekan-rekan yang akan menjadi satu kelas denganku. Sekilas mereka nampak pendiam. Kecuali dua orang yang sedari tadi selalu aktif di setiap sesi propti. Pikirku mereka hanya ingin mencari sensasi dan ingin terkenal saja. Aku pun cuek dengan mereka.


Selang beberapa waktu, banyak organisasi mahasiswa internal dan ekternal kampus mulai gencar melakukan recruitmen. Aku begitu keranjingan mengumpulkan berbagai informasi organisasi-organisasi yang ada. Hingga di semester awal banyak sekali organisasi baik kemahasiswaan, kerohanian, maupun kedaerahan yang aku ikuti. Hingga akhirnya pada saat itu disebuah pelatihan kepemimpinan organisasi luar kampus...

“Mbak mbak, anak Fisika ya?”  suara bernada cempreng melontarkan tanya padaku.

“Iya”, jawabku sembari menoleh ke belakang. Mencari sumber suara.

Beberapa saat kemudian kami asyik mengobrol. Ternyata gadis bersuara cempreng tersebut adalah rekan satu kelas denganku. Maklumlah perkuliahan baru berjalan satu minggu. Sehingga aku belum begitu mengenal tema-teman sekelasku. Terlebih aku masih cuek dengan keberadaanku di fakultas tempatku menimba ilmu kini. Karena jujur, di sini adalah pilihan terakhirku setelah gagal di jurusan pertama yang ku inginkan. Universitas dan Fakultas yang ku dambakan.

Setelah bertemu dalam pelatihan itu kami semakin akrab. Tidak hanya membahas tugas kuliah. Kami juga saling berdiskusi tentang banyak hal. Oh ya, aku lupa mengenalkan sahabatku. Ia adalah Candra. Ya, kami berdua banyak memiliki kesamaan yang banyak mengundang tawa. Nama kami yang unik menjadikan kami sering mendapat panggilan mas, maupun abang. Ataupun ketika pembagian kelompok praktikum seringkali kami menjadi ketua kelompok. Karena para asdos menyangka kami adalah laki-laki ^_*

Lama berkawan dengan Candra, kami menjadi saling tahu satu sama lain. Candra yang juga bernasib sama terdampar di fakultas dan jurusan yang sama sekali tak diinginkannya. Benar- benar aku tak menyangka mendapat rekan yang senasib denganku.

Kala itu Candra berkesempatan menginap ke asramaku. Tanpa basa basi, Candra mengcopykan satu file video berdurasi 7menit 24 detik ke folder PC milikku.

Video yang dibuat mahasiswa IPB yang sempat mengenyam scholarshipnya di Jepang begitu membuatku terpaku. Terlebih lagu-lagu yang menjadi soundtrack di video tersebut sangat padu dengan konteks yang ditampilkan di video. Instrument di awal pembuka video, lagu kontemplasi di tengah dan yang membuatku hanyut dalam alunan sajian video itu di bagian inti dan akhir, sebuah lagu bernuansa Jepang berjudul Mother by Seamo begitu membuat semangatku kembali menggebu. Dan mataku berkaca-kaca.

Anganku menerawang jauh ke negeri matahari terbit. Ditemani alunan lagu versi Jepun itu, segera ku raih buku bigbosku dan ku tulis mimpi-mimpiku. Dan aku takjub, 120 mimpiku memenuhi lembaran-lembaran buku bigbosku.

Melihat tingkahku, Candra menatapku dengan senyum penuh arti.
Tak hanya di folder PC, kini seamo mother telah berpindah menjadi ringtone di handphone sony ericson milikku. Semangatku semakin meletup-letup ketika mendengarkan lagu itu melalui earphone

***
Tak terasa sudah hampir tiga tahun aku mengenal lagu itu. Dan mengakrabi lagu itu di telingaku.

Kembali ku pandangi buku bigbosku. Kini mimpi-mimpiku yang dulu ku tulis perlahan tapi pasti tertunai satu demi satu. Mimpi-mimpi yang dulu sempat ditertawakan oleh beberapa teman yang tak sengaja membaca goresan mimpiku di lembaran itu. Setiap aku mulai down pasti dengan ligat segera aku play lagu itu.

Walaupun aku tak begitu mengerti ejaan dalam lagu itu (jepang full version), tapi aku sungguh seolah mendapat energi luar biasa setelah mendengar lagu itu. Entah karena irama musiknya yang nge-beat  atau lyricnya yang menggugah, yang jelas berawal dari lagu itulah, semangatku hingga kini tetap menyala.

Lagu Mother By Seamo benar-benar menginspirasiku hingga kini. Untuk berani bermimpi, menggapai mimpi-mimpiku menjadi nyata 1,2,3 hingga beberapa tahun ke depan.


Bandar Lampung, 23 Maret 2011
Asrama Al Barokah @t 10.15pm


Inspire By [ Mother- Seamo]

No comments:

Post a Comment